Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Netanyahu Tetap Mau Aneksasi Tepi Barat Meski Israel Berdamai dengan UEA

image-gnews
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi isyarat saat ia menyampaikan pernyataan selama kunjungannya di hotline nasional Kementerian Kesehatan, di Kiryat Malachi, Israel 1 Maret 2020. [REUTERS / Amir Cohen]
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberi isyarat saat ia menyampaikan pernyataan selama kunjungannya di hotline nasional Kementerian Kesehatan, di Kiryat Malachi, Israel 1 Maret 2020. [REUTERS / Amir Cohen]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel masih berkomitmen untuk aneksasi Tepi Barat meski kesepakatan damai dengan Uni Emirat Arab (UEA) tercapai.

Sebagai bagian dari kesepakatan damai tersebut, Israel setuju untuk menangguhkan aneksasi Tepi Barat.

Pernyataan itu dibuat oleh Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi pada Kamis, dikutip dari RT, 14 Agustus 2020.

"Tidak ada perubahan dalam rencana saya untuk menerapkan kedaulatan atas Yudea dan Samaria, dengan koordinasi penuh dengan AS," kata Netanyahu, merujuk ke bagian wilayah Tepi Barat dengan nama Alkitab area itu.

Pernyataan Bibi, panggilan Netanyahu, muncul tak lama setelah kesepakatan damai antara Uni Emirat Arab dan Israel diumumkan.
Kesepakatan keduanya di antaranya Israel setuju untuk menangguhkan rencana pencaplokan Tepi Barat.

Netanyahu tidak memberikan kerangka waktu kapan tepatnya rencana merebut tanah Tepi Barat akan dilakukan, tetapi dia tampak berusaha meyakinkan pendukung garis kerasnya, kecewa dengan perubahan mendadak pada rencana aneksasi yang dia janjikan sewaktu kampanye.

Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan tersenyum ketika dia duduk dengan Presiden AS Donald Trump ketika mereka bertemu di Kantor Oval di Gedung Putih di Washington. [Yeni Safak]

Kesepakatan Israel-UEA pertama kali diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump di Twitter sehari sebelumnya. Trump menyebut perjanjian itu sebagai terobosan besar dan menyebut seluruh kesepakatan itu sebagai pencapaian bersejarah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagian besar dunia Arab tidak secara resmi mengakui negara Yahudi, tetapi negara-negara seperti Arab Saudi telah menikmati hubungan yang cukup dekat dengan Israel selama bertahun-tahun.

Tetapi Uni Emirat Arab menjadi negara Teluk Arab pertama yang secara resmi memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Pernyataan bersama mengatakan Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed telah menyetujui normalisasi penuh hubungan antara Israel dan Uni Emirat Arab, Reuters melaporkan.

Kesepakatan damai akan berpotensi membuka investasi, pariwisata, penerbangan langsung, keamanan, telekomunikasi dan bidang lainnya.

Sementara Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam kesepakatan Israel dengan Uni Emirat Arab dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicaranya pada Kamis malam.

"Kepemimpinan Palestina menolak dan mencela pengumuman trilateral UEA, Israel dan AS, yang mengejutkan," kata Nabil Abu Rudeineh, penasihat senior Abbas.

Abu Rudeineh, membaca pernyataan di luar markas besar Abbas di Ramallah di Tepi Barat, mengatakan kesepakatan UEA dengan Israel adalah "pengkhianatan terhadap Yerusalem, Al Aqsa, dan perjuangan Palestina."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

9 menit lalu

Ilustrasi spyware. Shutterstock
Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk


AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 jam lalu

Sekretaris Pers Gedung Putih AS Karine Jean-Pierre mengadakan jumpa pers harian di Gedung Putih di Washington, AS 24 Juli 2023. REUTERS/Jonathan Ernst
AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.


AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

3 jam lalu

Sebuah tanda digambarkan di luar kantor Google dekat kantor pusat perusahaan di Mountain View, California, AS, 8 Mei 2019. REUTERS/Paresh Dave
AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

8 jam lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

9 jam lalu

Ilustrasi spyware. Shutterstock
Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.


Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

9 jam lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza


10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

10 jam lalu

Warga Palestina, yang menjadi pengungsi akibat serangan militer Israel di Gaza selatan, berusaha untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, seperti yang terlihat dari Jalur Gaza tengah 15 April. 2024. REUTERS/Ramadan Abed
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel


Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

10 jam lalu

Ilustrasi Hacker atau Peretas. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya


Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

11 jam lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)


Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

11 jam lalu

Direktur CIA William Burns berbicara selama sidang Komite Intelijen DPR AS tentang ancaman di seluruh dunia, di Washington, D.C., AS, 15 April 2021. [Tasos Katopodis/Pool via REUTERS]
Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.